c. Peningkatan Akuntabilitas dan Transparansi
Teknologi memungkinkan sekolah untuk meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan dana, proses pembelajaran, dan kinerja siswa. Dengan adanya sistem manajemen berbasis cloud atau aplikasi untuk melacak penggunaan anggaran dan hasil evaluasi pembelajaran, sekolah dapat memberikan laporan yang lebih transparan kepada masyarakat dan pemerintah. Selain itu, sistem pengawasan berbasis teknologi juga memungkinkan pemangku kepentingan untuk melakukan evaluasi secara real-time, bukan hanya berdasarkan laporan tertulis yang diajukan periodik.
d. Fokus pada Pengembangan Kompetensi Abad ke-21
Paradigma MBS di era 4.0 lebih menekankan pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti keterampilan kritis, kreatif, kolaboratif, komunikasi, literasi digital, serta kemampuan beradaptasi dengan teknologi. Sekolah tidak hanya mengajarkan pengetahuan akademis, tetapi juga membekali siswa dengan kemampuan untuk menggunakan teknologi secara efektif, berpikir analitis, dan bekerja sama dalam tim. Untuk itu, MBS di era 4.0 harus mampu menyediakan lingkungan pembelajaran yang mendukung penggunaan teknologi sebagai sarana untuk mencapai kompetensi tersebut.
3. Tantangan dalam Implementasi MBS di Era 4.0
Walaupun potensi MBS di era 4.0 sangat besar, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi, antara lain:
a. Kesenjangan Digital
Tidak semua sekolah memiliki akses yang setara terhadap teknologi digital, baik dari segi perangkat keras (seperti komputer atau tablet) maupun koneksi internet yang stabil. Kesenjangan digital ini menjadi tantangan utama dalam implementasi MBS 4.0, karena tidak semua siswa, guru, atau sekolah dapat memanfaatkan teknologi dengan maksimal. Oleh karena itu, pemerintah dan pihak terkait perlu memberikan perhatian khusus terhadap penyediaan infrastruktur digital yang merata.
b. Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM)
Para kepala sekolah dan guru perlu memiliki keterampilan manajerial dan teknologi yang memadai agar dapat mengimplementasikan MBS dengan efektif di era digital. Banyak guru dan kepala sekolah yang belum terampil dalam menggunakan teknologi untuk tujuan manajerial dan pembelajaran. Oleh karena itu, program pelatihan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan menjadi kunci untuk memastikan bahwa mereka dapat memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
c. Keamanan dan Privasi Data