Mohon tunggu...
Latifa Nurul Aprilia
Latifa Nurul Aprilia Mohon Tunggu... Jurnalis - Latifa Aprilia

MAHASISWI

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cegah Virus Corona dengan Berjemur

15 April 2020   10:08 Diperbarui: 15 April 2020   10:18 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui, virus corona sudah menyebar ke hampir seluruh dunia, terutama Indonesia. Orang yang positif terkena virus ini semakin hari semakin meningkat bahkan banyak memakan korban jiwa.

Penyebaran virus corona sangatlah mudah. Menurut WHO (World Health Organization), awal mula penyebarannya yaitu orang yang sudah terinfeksi virus corona, kemudian orang tersebut batuk atau bersin yang mengeluarkan tetesan kecil. Tetesan itu menempel di sebuah benda atau permukaan. Tetesan tersebut terkena oleh orang yang sehat, dan kemudian ia memegang mata, hidung atau mulut yang otomatis akan terhirup dan masuk ke dalam tubuh.

Orang yang terinfeksi virus corona akan mengalami beberapa gejala umum, seperti demam, batuk, pilek, sakit kepala, sakit atau radang tenggorokan hingga sesak napas. Sudah banyak orang yang berbondong-bondong melakukan pencegahan penularan virus corona dengan cara mencuci tangan sesering mungkin dengan rutin menggunakan sabun, jika tidak ada air dan sabun, bisa dengan menggunakan handsanitizer, menggunakan masker jika sakit, dan melakukan social distancing atau menjaga jarak dengan siapapun.

Selain yang disebutkan diatas, pencegahan virus corona bisa dengan cara berjemur di bawah sinar matahari. Berjemur di bawah sinar matahari dapat menghindari tubuh dari berbagai macam virus. Aktivitas berjemur yang dilakukan secara benar dan tepat justru akan membuat tubuh mendapatkan vitamin D, terutama di tengah-tengah wabah virus Corona seperti saat ini. Vitamin D sangat berperan bagi tubuh, yaitu:

1.   Mengurangi resiko kanker

Vitamin D dapat mengurangi resiko penyakit kanker payudara, kanker usus besar dan kanker prostat.

2.   Menurunkan depresi

Vitamin D mampu menurunkan resiko depresi seseorang.

3.   Mengurangi resiko jantung

Vitamin D mampu mengurangi resiko penyakit gagal jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi.

4.   Meningkatkan kesehatan tulang

Vitamin D dapat meningkatkan kalsium, fosfor dan magnesium. Berfungsi juga untuk menurunkan resiko penyakit tulang seperti osteoporosis.

5.   Mengurangi resiko diabetes

Tubuh yang kaya akan vitamin D akan mengurangi resiko diabetes.

Namun, berjemur terlalu lama juga tidak baik bagi tubuh. Menurut studi dari Yale University, Amerika Serikat, menyatakan bahwa berada dibawah sinar matahari selama satu menit saja dapat merusak kulit tubuh. Waktu yang dibutuhkan untuk berjemur idealnya hanya 5 - 15 menit perharinya. Beberapa dampak buruk jika berjemur terlalu lama:

1.   Sunburn (kulit terbakar)

Berjemur dibawah sinar matahari terlalu lama akan menyebabkan kulit terasa terbakar dan perih. Lebih parahnya lagi, kulit dapat sampai melepuh dan bengkak. Cara mengatasinya bisa dengan mengoleskan gel lidah buaya di kulit yang terasa perih.

2.   Penuaan dini

Terlalu lama berjemur dapat menyebabkan penuaan dini, salah satunya keriput. Sinar ultraviolet yang masuk ke dalam tubuh akan merusak lapisan-lapisan kulit. Tidak hanya keriput, bintik-bintik hitam (flek hitam) juga dapat timbul akibat sinar matahari.

3.   Kanker kulit

Ini adalah salah satu dampak terparah dari paparan sinar matahari yaitu dapat mengalami kanker kulit, seperti kanker karsinoma sel basal dan melanoma.

Tidak perlu jauh-jauh ke pantai atau pinggir kolam, cukup di depan rumah atau mencari pancaran sinar matahari di sekitar rumah saja sudah bisa. Bagian tubuh yang sebaiknya dan dianjurkan terkena paparan sinar matahari adalah tangan, wajah, kaki dan punggung. Kegiatan berjemur bisa dilakukan siapa saja, mulai dari bayi, remaja, orang dewasa bahkan lansia.

"Sebisa mungkin setiap pagi berjemur dibawah sinar matahari agar terhindar dari virus corona dan sinar matahari juga bagus untuk badan. Cukup berjemur sebentar di depan rumah saja," ucap Yanti, salah satu warga sektor 6.

Berjemur juga tidak bisa dilakukan sembarangan, harus memperhatikan waktu karena  kandungan vitamin yang diserap tubuh berbeda-beda. Ada 3 jenis sinar matahari yang dibutuhkan atau tidak dibutuhkan untuk tubuh, yaitu:

1.   Sinar UVA

Sinar UVA (ultraviolet A) adalah sinar matahari yang terdapat pada pukul setengah 6 pagi sampai dengan setengah 7 pagi. Sinar UVA dapat menembus permukaan kulit tubuh. Sinar UVA akan masuk melewati kulit lapisan epidermis kemudian masuk hingga kulit lapisan dermis.

2.   Sinar UVB

Sinar UVB (ultraviolet B) adalah sinar yang mempunyai manfaat paling bagus karena memiliki kandungan vitamin D yang bagus untuk tubuh. Sinar UVB terdapat pada pukul 7 pagi sampai 9 pagi. Dan pada saat inilah waktu yang tepat untuk berjemur di bawah sinar matahari.

3.   Sinar UVC

Sinar UVC (ultraviolet C) adalah sinar matahari yang paling berbahaya bagi kulit tubuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun