"Bukannya sekarang kita di pesawat? Ayah 'kan mau ajak kamu liburan ke Singapore."
Hatiku runtuh. Susah payah kutahan likuid bening yang siap membanjir dari kedua bola mataku. Bukannya aku tak menduga ini akan terjadi. Telah kusiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. Dulu, Ayah pernah berkata padaku akan indikasi ini: mungkin tubuhnya akan melemah digerogoti usia. Namun, ternyata kondisi pria yang kucintai separah ini. Kunyanyikan lagu kenangan kami. Samar kudengar Ayah ikut bernyanyi.
Tuhan, kucinta dia
Kuingin bersamanya
Kuingin habiskan nafas ini
Berdua dengannya
Satukanlah hatiku dengan hatinya
Bersama sampai akhir (Andmesh Kamaleng-Jangan Rubah Takdirku).
"Prissy sayang Ayah Calvin," ujarku tulus.
Sengaja kuganti kata 'cinta' dengan 'sayang'. Kata Ayah, sayang lebih luas dari cinta.