Jangan kau tahan
Katakan saja
Katakan saja (Jaz-Katakan).
Seluruh partikel dalam darahnya berdesir hebat. Wajah Alea merona merah, membuat parasnya yang cantik semakin indah. Jose bernyanyi untuknya, memberikan taburan bunga anggrek untuknya. Romantis sekali. Sudahkah Jose kembali seperti dulu? Josenya yang mengawali debut cinta dengan menjadi secret admirer.
"Lagunya narsis ya..." komentar Alea, tersenyum simpul.
"Tapi suka, kan?" Jose tersenyum, mencubit hidung istrinya.
"Suka kok. Kamu mau ajak aku pacaran lagi."
"Why not? Pacaran setelah nikah kan nggak apa-apa."
Setelah berkata begitu, Jose menarik tangan Alea. Mereka berlari ke pantai. Berkejaran, saling mencipratkan air laut, dan bermain pasir. Jose menggendong Alea ala bridal style. Lupakan kalau malam telah larut. Lupakan kalau mereka sudah berstatus ayah dan bunda. Sebentar, sebentar saja, dunia boleh milik berdua.
Kelelahan, mereka menjatuhkan diri di hamparan pasir. Pasir ini teramat halus dan lembut. Jose mengajari Alea membuat istana pasir. Berkali-kali tangan mereka saling sentuh. Getaran halus merasuki relung jiwa Alea setiap kali tangannya bersentuhan dengan tangan Jose.
"My husband is back..." bisiknya.