Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Malaikat, Lily, Cattleya] From Port Dickson With Love

10 November 2019   06:00 Diperbarui: 10 November 2019   06:04 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dering handphone menyadarkan Sivia. Bukan iPhonenya, tetapi iPhone Calvin. Ragu-ragu Sivia meliriknya. Takut Calvin akan marah. Handphone adalah sesuatu yang sangat private. Terlebih bagi pria tertutup dan penyendiri seperti suami Sivia.

Dari kejauhan pun, Sivia tahu kalau nomor yang menghubungi suaminya bukanlah nomor Indonesia. Kodenya +39. Setahu Sivia, itu kode nomor handphone Italia. Apakah ini telepon penting?

"Calvin, ada telepon. Kode Italia." lapor Sivia begitu suaminya kembali.

Belum sempat Calvin merespon, penelepon dari Italia itu menghubungi lagi. Calvin menjawabnya. Sivia menatap lekat, memperhatikan. Sepersekian menit berbicara di telepon, senyum merekah di wajah tampan malaikatnya.

"Alhamdulillah, thanks God..." Calvin menggumamkan syukur selesai menerima telepon.

"Ada apa?"

"Sivia, televisi kita akan mendapat suntikan dana dari televisi Italia!"

Kebahagiaan pecah di kamar utama. Malaikat bertaburan, memberi selamat. Mengucap syukur. Melantunkan doa-doa penuh kesyukuran ke pintu langit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun