Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Malaikat, Lily, Cattleya] Andai Aku Nobita

29 Oktober 2019   06:00 Diperbarui: 29 Oktober 2019   07:11 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jose takkan merasa ada masalah ketika produser itu seorang wanita. Sayangnya, produser itu bergender pria. Bahkan, tergolong pria bermata sipit yang menawan. Berulang kali pria simply irresistable itu memuji kecantikan Alea. Mereka terus saja bernostalgia tentang Profesor-Profesor brilian di Amerika sana yang memuji penampilan mereka.

Cemburu di hati Jose berbaur dengan perasaan underestimate. Produser itu mendominasi layaknya Goliath yang besar, dan dirinya hanyalah Davvid yang kecil, tak berarti. Jose merasa dirinya tak setampan produser acara televisi itu. Dirinya pun tidak bisa menari. Kalau dilihat dari tingkat pendidikan, jelas Alea lebih tinggi darinya. Alea seorang doktor, lulusan luar negeri pula.

Alea yang populer, cantik jelita, memesona, dan cerdas. Hubungan baiknya dengan pria-pria sukses merontokkan kepercayaan diri Jose. Kepercayaan diri berakar jadi cemburu.

"Kenapa kamu tidak menikah saja dengan produser itu? Atau dengan Calvin?" tanya Jose lirih.

Apa-apaan ini? Kernyitan muncul di dahi Alea. Pelan diusapnya lengan Jose.

"Karena takdirku adalah kamu." jawabnya filosofis.

"Kelihatannya dia lebih cocok untukmu. Tinggalkan saja aku. Dari matanya, aku tahu kalau dia jatuh hati padamu."

Alea tertawa hambar. "Jose, tidak mungkin aku menikah dengannya. Aku sudah punya kamu. Aku sudah punya Arini."

"Yah...siapa tahu kamu berubah pikiran. Dengan keadaanku sekarang, gampang sekali kamu berpindah ke lain hati."

Inilah yang tidak disukai Alea dari Jose. Suaminya itu menjadi sangat pesimis sejak kakinya diamputasi.

"Jose, lebih baik kamu terima tawaran kaki palsu dari Calvin." pungkasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun