Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Malaikat, Lily, Cattleya] Kisah Sepotong Jas

20 September 2019   06:00 Diperbarui: 20 September 2019   06:06 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenormalan Sivia meresahkan Calvin. Sedikit-banyak aku bisa membaca pikirannya. Pasti dia kira, sebentar lagi Sivia akan mengakui sebuah kesalahan. Atau barangkali Sivia akan meninggalkannya.

"Sivia, ada yang ingin kamu katakan?" Calvin bertanya lembut, menuangkan susu coklat ke gelas Sivia.

"Nope. I just wanna take a breakfast with you."

Calvin terdiam. Ini di luar kewajaran. Sikap Sivia begitu normal. Tidak menjerit marah, tidak melukainya, tidak pula menolak diajak sarapan.

"Princess, apa kamu ingin berpisah dariku?" tanya Calvin lagi, tak mampu menahan diri.

Sivia tertawa mendengarnya. "Calvin...Calvin, nggaklah. Walaupun aku self injury, jarang quality time sama kamu, dan sering lukai kamu, aku nggak ada niatan tuh buat pisah. Apa-apaan sih kamu, kayak baru nikah aja? Kita kan udah nikah enam tahun."

Calvin terenyak. Aku excited. Yes, apa yang ditakutkan Calvin tidak benar.

"Terus, kemarin itu maksudnya apa...?"

"Kemarin apaan?"

"Aku liat kamu berduaan sama Jose di cafe."

Yipeee, Calvin membuka kartunya! Itu alasan dia galau tingkat dewa. Lagi-lagi Sivia terkikik geli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun