Jose memakan havermutnya tanpa selera. Dihabiskannya susu tanpa semangat. Masih terbayang kecemasan tentang Ayah Calvin. Tidak, sungguh tidak pernah Jose memikirkan diri sendiri.
Ting tong
Bunda cantik dan anaknya yang tampan itu adu cepat ke pintu depan. Pintu ganda berpernis itu mengayun terbuka. Pria berjas hitam di ambangnya pastilah...
"Ayah!"
"Calvin!"
Demi melihat malaikatnya selamat, Bunda Alea sujud syukur. Jose melompat ke pelukan Ayahnya. Sesaat kemudian ketiga anggota keluarga itu berpelukan erat.
"Syukurlah kamu tidak apa-apa, Calvin...syukurlah." isak Bunda Alea.
Ayah Calvin mengelus rambut istrinya. Bergantian diciumnya kening Jose dan Bunda Alea. Ia bisa merasakan air mata mereka berdua.
"Ayah, apa Tuhan sedang marah? Kenapa Tuhan membuat lantai bergetar?" tanya Jose lirih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H