Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak-anak di Keluarga Besar Calvin Wan "Series"

31 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 31 Juli 2019   06:24 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya seminggu sekali aku bertemu Daddy. Sabtu selalu menjadi hari yang paling menyenangkan. Bila hari itu tiba, aku akan bangun lebih pagi. Mandi lebih lama, membalurkan sabun dan lotion banyak-banyak, membedaki wajahku, dan memakai gaun cantik. Kugerakkan kursi roda ajaibku keluar kamar dengan senyuman termanis.

Seharian aku bersama Daddy. Tak lupa Daddy membawakan coklat kesukaanku. Daddy juga memotivasiku agar tetap melanjutkan terapi syaraf. Kata Daddy, kebahagiaan terbesarnya akan terjadi kalau aku bisa berjalan.

Semua yang dilakukan Daddy membesarkan hatiku. Ah, andai saja aku bisa tinggal bersama Daddy...

*Syahrena*

Halo, panggil aku Princess. Eits, kenapa sih aku pengen dipanggil Princess? Iyalah, kan namaku Deatami Princessa Syahrena. Aku Princessnya Ayah.

"Hai Princess. Time to go to school."

"How is your day, Princess?"

"Good night, Princess."

Begitu biasanya Ayah memanggilku. Oh ya, Ayahku keren loh. Jago modeling, pintar bisnis, rajin ngeblog, trus sabaaaaar banget ajarin aku catwalk dan pose. Karena Ayah, aku akhirnya jadi model dan balerina. Aku semangat banget latihan balet.

Tiap Senin-Jumat sore, aku nggak pernah absen nonton talk show yang dipandu Ayah. Suara Ayah bagus. Ayahku gantengnya maksimal. Kata Bunda, Ayahku itu peragawan, blogger, dan pengusaha multitalenta. Jadi presenter ok, jadi aktor film dan sinetron pernah, dapat penghargaan pengusaha inspiratif, pernah. Wah pokoknya aku bangga sama Ayah.

Tapi...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun