Tetap saja Jose tak mau. Ayah Calvin menyerah. Alhasil ia tetap di sana. Berpelukan dengan anak semata wayangnya, menyalurkan kasih sayang tanpa kata.
Seperempat jam kemudian, Bunda Alea datang menemani mereka. Tanpa diminta, diselesaikannya draft tulisan milik Ayah Calvin. Sebuah tulisan tentang perusahaan telemarketing. Dia juga yang mengunggah artikel itu ke blog media warga tempat mereka biasa menulis. Ayah Calvin sangat berterima kasih. Inisiatif Bunda Alea membuatnya terbantu.
"Aku ingin meringankan bebanmu, Sayangku." ujar Bunda Alea.
"Aku tidak pernah merasa terbebani." Ayah Calvin menimpali.
Di luar dugaan, Jose lebih cepat tertidur saat bersama Ayah-Bundanya. Ayah Calvin dan Bunda Alea bergantian memeluk dan menciumnya. Mereka baru meninggalkan kamar setengah jam berikutnya.
Ayah Calvin menggamit tangan istrinya ke ruang terbuka di tepi kolam renang. Terdapat kursi-kursi berukir, meja kayu jati, dan baby piano di sana. Manik mata Bunda Alea lekat mengawasi malaikat tampan bermata sipitnya yang tengah memulai sebuah lagu.
Tuhan bolehkah ku meminta
Satu hari lagi bersamanya
Izinkan aku tuk memeluknya
Meski hanya sesaat saja
Apa semua itu masih mungkin