Mata Syifa melebar tak percaya. Jantungnya berdegup dua kali lebih cepat. Bukankah itu...
"Orang yang kesepian menanti perhatianmu selama ini." ungkap Ayah Calvin.
Syifa bergerak tak nyaman di kursinya. Hatinya disesaki tanya. Bukankah Paman Adica waras, kuat, dan baik-baik saja?
Tunggu, tunggu. Mengapa sejak tadi hanya instrumennya saja yang terdengar? Mengapa Paman Adica tidak bernyanyi? Bibir Syifa bergerak pelan menyanyikan untaian lirik.
Sejak kau jumpa dia
Hariku tak lagi sama
Sejak ada dirinya
Waktumu hanya untuknya
Ku sadari kau berpaling
dari cinta ini
Aku lelah, aku jera