Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Calvin, Jose, Alea dan Hari Raya Kesepian

6 Juni 2019   06:00 Diperbarui: 6 Juni 2019   06:45 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedetik. Tiga detik. Lima detik, Jose berlutut. Ia meraih tangan Ayahnya dengan tashim.

"Ayah Calvin...maafin Jose ya. Maaf, Jose banyak salah sama Ayah. Jose sering bikin Ayah sedih."

Tersentuh olehnya baret-baret di tangan Ayah Calvin. Hati kanak-kanaknya yang lembut putih dihujam rasa bersalah.

"Maaf lahir batin, Ayah. Jose sayang Ayah Calvin."

Gelembung keharuan di hatinya pecah. Ayah Calvin memeluk Jose dengan lembut. Mencium keningnya penuh kasih.

"Ayah juga minta maaf, Sayangku." bisiknya.

Jose dan Ayah Calvin berpelukan, erat dan lama. Hangat emngaliri tubuh mereka. Racun kesepian menemukan penawarnya.

Sejurus kemudian, Jose berdiri lagi. Lantai yang dipijaknya serasa berputar. Wajahnya semakin pias. Aliran darah serasa berputar-putar cepat di bawah kakinya. Disusul rasa mual yang menghebat.

"Ayah, Jose amu muntah..." erangnya.

Cepat-cepat Ayah Calvin mengambilkan piala ginjal. Jose muntah. Htai Ayah Calvin teriris melihatnya. Dulu, dialah yang sering mengalaminya. Mengapa kini harus Jose?

**   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun