"Calvin, itu anakmu. Dia pasti takut ditinggal-tinggal Ayahnya."
Ayah Calvin terperangah. Cepat-cepat ia mendekati Jose. Detik berikutnya, Jose kembali menempel erat di dada Ayahnya.
Jose mengungkap kesedihan tanpa kata. Hanya matanya yang bicara. Ayah Calvin mencium keningnya dengan lembut. Anak dan ayah itu tak malu mengekspresikan kasih sayang di depan banyak orang.
"Apa Ayah terlalu lama meninggalkan Jose?" bisik Ayah Calvin.
Jose diam saja. Ia hanya membalas pelukan Ayahnya, tak mau dilepas lagi.
"Kenapa Jose takut ditinggal-tinggal? Kenapa, Nak? Coba bilang sama Ayah..."
"Jose takut Ayah nggak balik lagi. Jose takut Ayah nggak sayang lagi..."
Hening sesaat. Bhiksuni berwajah oriental di dekat mereka memperhatikan dalam diam. Ia tampak tertarik sekali mengamati interaksi mereka.
"Sayangku...dalam hidup, tak setiap detik manusia memberikan waktunya untuk orang lain. Ada saat-saat dimana kita butuh sendiri. Ayah sayang sekali sama Jose. Tapi, Ayah juga butuh waktu sendiri. Namanya...me time." ujar Ayah Calvin lembut.
"Me time." ulang Jose.
Ayah Calvin mengangguk. Satu tangannya membelai-belai rambut Jose. Ia menghela nafas, lalu melanjutkan.