"Iya. Kita orang Indonesia. Kita sama seperti lainnya."
"Kenapa orang-orang kayak kita mau dibunuh, Ayah?"
"Karena nggak mau hidup berdampingan, Sayang. Cuma kelompok mereka yang dianggap benar."
Rasa penasaran Jose terpuaskan. Hatinya terasa hangat. Ayahnya sudah kembali. Direngkuhnya Ayah Calvin erat sekali. Memeluk malaikat, begini rasanya. Apa pun keadaannya, Ayah Calvin tetaplah malaikat di mata Jose.
Jose pun tertidur dengan damai. Ayah Calvin mengecup keningnya, menyelimutinya dengan lembut.
"Selamat tidur, Sayang. Ayah sayang Jose karena Allah."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H