20 tahun kemudian, tepat di tanggal yang sama, tiga gereja di Surabaya dibom dengan brutal. Orang-orang yang sedang misa dan kebaktian menjadi korban keganasan teroris.Â
Pelakunya mendamba surga. Mereka keliru besar. Neraka Jahanamlah yang akan memanggang mereka. Sadis, kan? Seperti Sadisnya Afgan. Terlalu sadis caramu...
Nah, Kompasianer. Sadarkah kalian? Sebagian besar peristiwa di atas tergolong bentuk diskriminasi. Kecuali soal kematian ya. Itu jangan dihitung.
Apa sih diskriminasi? Menurut KBBI daring, diskriminasi adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan warna kulit, suku, golongan, ekonomi, agama, dan lainnya.Â
Orang mendapatkan perlakuan berbeda karena dirinya dianggap tidak layak mendapat perlakuan yang sama dengan lainnya. Menyedihkan ya.
Zaman Orba yang penuh penindasan telah lama berlalu. Akan tetapi, virus diskriminasi di negeri kita belum mati juga. Diskriminasi merambah berbagai aspek kehidupan.Â
Mulai dari diskriminasi pendidikan, diskriminasi untuk mendapat pekerjaan, diskriminasi mengakses sebuah kesempatan, sampai diskriminasi agama. Aduh, jangan sampai ada diskriminasi cinta. Parah banget kalau sampai ada yang begitu.
Saat mengalami diskriminasi, Young Lady cantik berpikir dan bertanya-tanya. Apakah karena mata biru ini ya? Terkadang Young Lady ingin mencopot mata ini. Tapi mana bisa?
"Sayangi matamu." Begitu kata "Calvin Wan" selalu.
Young Lady hanya ingin mengingatkan. Besok adalah peringatan 21 tahun peristiwa rasial, diskriminatif, dan sadis di negara kita.Â
Dimana yang minoritas ini terdampak akibatnya. Young Lady cantik punya cara sendiri untuk memperingatinya.