Jam berdentang dua kali. Gawat, Ayah Calvin lupa! Terburu-buru ia ke kamar Jose.
Pintu kamar terbuka lebar. AC masih menyala. Terlihat Jose duduk di depan piano. Terpatah-patah dia bermain piano sambil bernyanyi. Suaranya tersendat.
Aku ingin engkau selalu
Hadir dan temani aku
Di setiap langkah yang meyakiniku
Kau tercipta untukku...
Jose tak sanggup lagi bernyanyi. Hatinya sakit menahan sedih. Tanpa diminta, Ayah Calvin meneruskan.
Meski waktu akan mampu
Memanggil seluruh ragaku
Kuingin kau tahu
Ku selalu milikmu