Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Dear Malaikat Izrail] Kemanakah Perdamaian?

6 April 2019   06:00 Diperbarui: 6 April 2019   06:07 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jose Gabriel Calvin...anak Ayah yang baik," Ayah Calvin memanggil lembut nama Jose.

"Teroris itu orang-orang yang benci perdamaian. Mereka menolak hidup damai karena nggak suka perbedaan. Makanya, Jose sama Silvi harus cinta damai ya. Nggak boleh benci siapa pun hanya karena beda dari kalian."

Lembut, lembut sekali Ayah Calvin menasihati mereka. Nada suaranya terdengar sedih. Jose dan Silvi mengangguk patuh. Mereka berjanji takkan membenci perbedaan.

Jemari Silvi memegang erat ujung gaunnya. Diangkatnya sedikit kain halus itu. Mata birunya terhujam ke langit-langit. Coba aja gaun ini bisa jadi jubah perdamaian, bisik hatinya. Livio dan Hito pasti masih ada. Dan Andrio tak perlu kritis begini.

Perdamaian, kemanakah kau berada? Kenapa orang dewasa gemar sekali merusak perdamaian? Kenapa perdamaian dirusak hanya karena berbeda?

Dimanakah akan dicari perdamaian? Rumah ibadah saja diledakkan. Silvi tak tahu, sungguh tak tahu harus kemana untuk mencari damai itu.

Tak lama, seorang pengunjung lewat. Ia seorang lelaki bercelana dan berkemeja hitam. Jose berteriak, satu tangannya menutup mata. Refleks Ayah Calvin mendekat.

"Kenapa, Sayang?"

Silvi tersentak mendengar teriakan Jose. "Gabriel kenapa?"

"Aku nggak suka baju hitam! Orang-orang yang meledakkan bom itu...bajunya juga hitam!"

Ayah Calvin merengkuh Jose. Bagaimana ini? Padahal Ayah Calvin sering memakai jas hitam. Kasihan Jose.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun