Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[3 Pria, 3 Cinta, 3 Luka] Surat dari Adeline

7 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 7 Februari 2019   06:10 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baik sekali pemuda ini. Ia tidak menekan tombol lantai dasar dan membiarkan lift terus naik. Mementingkan orang lain, sungguh tidak egois. Makin terkesan Tuan Effendi karenanya.

"Siapa namamu?" Tuan Effendi berani bertanya.

"Calvin Wan."

Senyum itu, suara empuk itu, pembawaan lembut dan penyayang itu. Sempurna menggetarkan hati Tuan Effendi. Calvin, nama itu berdenting lembut di kepalanya. Seperti denting hujan yang jatuh dengan lembut di atas kelopak bunga.

**    

-Semesta Dokter Tian-

Manik matanya tak puas menatapi sosok itu. Sosok tinggi semampai berparas pucat yang tengah menenangkan anak kecil berkepala botak.

"Kamu harus kemoterapi, Sayang. Nggak sakit kok, kamu pasti sembuh."

"Tapi Kaka ganteng temenin aku ya..."

"Iya, Sayang."

Hati Dokter Tian menghangat. Calvin berhasil membujuk anak itu kemoterapi. Diberinya sebatang coklat untuk anak itu. Ah, baik sekali. Dokter Tian tahu, Calvin tak memiliki banyak uang. Namun semangatnya untuk berbagi layak menginspirasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun