Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Berlaksa Kasih Sayang, Belajar Melepaskan, dan Mozaik Salib

25 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 25 Januari 2019   06:21 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di relung hati terdalam

Karena semua mungkin akan sirna

Bagai rembulan sebelum fajar tiba

Kau selalu ada

Walau tersimpan

Selalu kusimpan

Di relung hati terdalam (Adera-Melukis Bayangmu).

Tangan putih dan kurus itu menggesek bow. Kedua mata teduhnya terpejam. Abi Assegaf memainkan biola dengan penuh penghayatan.

Dokter Tian berdiri di sampingnya. Trenyuh mendengarkan lagu yang dibawakan Abi Assegaf. Puluhan pasang mata tertuju pada pemimpin Assegaf Group itu. Bisik-bisik kekaguman terdengar di ruangan oval penuh kerlip lampu kristal. Wajah-wajah terpesona menyeruak.

"Ia sahabat kita yang mempesona," kata Dokter Tian setelah meraih mikrofon.

"Semangat hidupnya begitu tinggi. Kalian harus belajar banyak darinya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun