Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Langit Seputih Mutiara] Pemeran Utama

15 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 15 Januari 2019   06:41 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bagilah lukamu."

"Nope."

Mengapa tidak? Mengapa tidak ada sedikit pun cinta, kasih, dan pengertian Jadd Hamid untuk anak satu-satunya? Arlita bisa merasakan beratnya menjadi Abi Assegaf.

"Aku mau bertukar jiwa denganmu," Arlita mendesah.

Desahan angin menerbangkan dedaunan. Taman rumah sakit dingin sekali. Adica duduk di bangku taman. Calvin mengenyakkan tubuh di sisinya.

"Apa yang dikatakan kakekmu?" Calvin bertanya lembut.

"Dia ukan kakekku!" sergah Adica kasar.

Calvin menghela nafas sabar. "Baiklah...apa yang dikatakan kakeknya Syifa?"

"Kata Jadd Hamid, Abi Assegaf tak bisa dilibatkan dalam mega proyek sandiwara radio berjaringan nasional itu."

Itulah alasan Abi Assegaf mencari wanita berhati putih untuk pendamping hidupnya. Wanita yang bisa diajak berbagi luka, bukan hanya berbagi bahagia.

Allah memberi apa yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan. Voila, Arlita hadir karena ia dibutuhkan Abi Assegaf. Arlita pernah pergi. Kini ia kembali, tak kemana-mana lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun