Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Semesta Pikiran Menggulirkan Pikiran

12 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 12 Januari 2019   06:15 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semoga tenang kau di sana

Selamanya (Seventeen-Kemarin).

Kugesekkan bow. Kualunkan nada-nada indah biolaku. Ya, Tuhan, lagu ini seperti penebar firasat.

Kemarin, rasanya baru kemarin aku melihat Gabriel. Aku membentak-bentaknya karena membuatkan bekal makan siang untuk Syifa. Sesalku berkepanjangan. Seharusnya tak kulakukan itu.

Punggungku merinding. Sakitkah Gabriel? Ah tidak, tidak. Masa seorang perawat sakit parah?

Ataukah dia jera bekerja di keluargaku? Sebuah kehilangan besar bila dia pergi. Gabriel, malaikat dalam keluargaku.

Kuharap tak terjadi sesuatu yang buruk padanya. Aku ingin meminta maaf padanya. Kuingin menebus kesalahanku. Kuingin memberinya sesuatu, apa pun untuk menebus tindakanku yang tidak pantas.

Aku bermain biola dalam kesedihan. Entah, aku rindu sekali dengan Gabriel. Dia seperti bukan orang asing dalam hidupku. Siapakah Gabriel, itu masih jadi tanda tanya.

-Semesta Syifa-

Mulai hari ini, tak ada lagi lunchbox berisi menu masakan rumahan di tasku. Aku harus memaksakan diri makan di luar lagi seperti dulu. Malaikat tampan yang biasa memasakkanku kyaraben dan jenis bento lainnya tetiba menghilang.

Gabriel, mengapa kau tak ada lagi? Sudahkah kau berhenti menyayangi keluargaku? Tak tahukah kau, kami masih butuh kamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun