"Date sama Tania. Kamu tidak apa-apa, Sasmita?"
Sasmita menggosok matanya. "Abah sama Ambu marah-marah lagi. Kata mereka, mau jadi apa kamu kalau mabuk terus? Malu kali ya...ulama terkenal, anaknya mabuk-mabukan."
Assegaf tersenyum sabar. Pelan menepuk-nepuk punggung sahabatnya.
"Sudah saatnya kaudengarkan mereka, Sasmita."
"Ah, bullshit! Memangnya mereka pernah mendengarkanku?"
Percuma menasihati pemabuk. Nampaknya, sisa-sisa alkohol belum meninggalkan raga itu. Assegaf beranjak pergi. Dibuatkannya secangkir teh untuk Sasmita.
"Thanks," kata Sasmita singkat setelah menerima gelas yang diulurkan Assegaf.
** Â Â
Baru putus baru saja putus
Tak perlu engkau bingung