Kata mereka diriku selalu ditimang
Oh Bunda
Ada dan tiada
Dirimu kan selalu ada
Di dalam hatiku (Melly Goeslaw-Bunda).
Lagu itu. Ya, lagu itu selalu membangkitkan rasa haru. Wajah Arlita sedikit tertunduk. Teringat mendiang ibunya, teringat kedua anaknya. Cepat sekali waktu berlalu. Dulu, rasanya dia masih menjadi anak kecil yang didandani dan dikuncirkan rambut oleh Maminya. Kini, dia telah menjadi ibu dengan dua anak yang telah beranjak dewasa.
Arlita hanya memiliki satu kali pengalaman melahirkan anak. Namun, kasih sayang ia dapatkan lebih dari satu anak. Tak pernah bernah bersemayam bayi laki-laki di rahimnya. Akan tetapi, sekarang ini ia memperoleh kasih dan cinta dari seorang putra. Betapa istimewanya hidup ini.
Adica lain lagi. Perasaannya berkecamuk mendengarkan alunan lagu. Kenangan-kenangan indah bersama Arlita berhamburan keluar. Arlita yang pertama kali memintanya memanggil Ummi. Arlita yang merawatnya di masa-masa akhir kemoterapi. Arlita yang memberikan darahnya untuk Adica. Walaupun bukan anak biologis, golongan darah Adica dan Arlita sama.
"Mama ingin diperlakukan sama seperti Arlita..." Nyonya Rose mengungkapkan perasaannya, menatap lekat mata Calvin.
"Aku mengerti, Ma. Kalau Adica tak mau, biar aku saja. Aku yang akan tetap mencintai Mama sepenuh hatiku."
** Â Â Â