"Abi...!"
Teriakan tertahan Syifa menjadi penyelamat. Anak kandung adalah segalanya. Syifa butuh sang ayah. Segera saja Abi Assegaf memutus paksa telepon Kamila, lalu ia bergegas ke kamar putrinya.
"Abi...Abi!" Syifa masih memanggil-manggil Abi Assegaf dalam tidurnya.
"Syifa, Syifa Sayang. Ini Abi, Nak."
Perlahan, Abi Assegaf menepuk-nepuk pipi Syifa. Satu tangan yang lain membelai lembut lengan sang putri. Akhirnya gadis cantik itu membuka mata.
"Syifa kenapa?" tanya Abi Assegaf. Ia membungkuk, mendekatkan wajah tampannya ke wajah Syifa.
Bukannya menjawab, gadis itu mendekap Abi Assegaf erat-erat. Dia menangis.
"Mimpi buruk..." isaknya.
"Mimpi apa, Sayang?"
"Aku mimpi Abi dibawa pergi Om Deddy."
Mendengar itu, Abi Assegaf terenyak. Benarkah mimpi sebuah pertanda? Mungkinkah...?