Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Langit Seputih Mutiara" Penjaga Pesan Malaikat

14 November 2018   06:00 Diperbarui: 14 November 2018   06:08 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benda cantik berlogo apel tergigit itu membentur dinding. Syifa tak peduli. Dia hempaskan tubuh ke ranjang queen size berseprai merah muda, lalu terisak. Sebagian wajah cantiknya ia benamkan di bantal. Demi apa pun, Syifa tak pernah rela Abinya dihina atau dipandang negatif.

Berawal dari foto yang dikirimkan salah satu anggota grup. Entah bagaimana, hasil PET scan Abinya bocor dan tersebar. Mulailah semua member grup berkomentar. 

Ada yang penasaran, ada yang pura-pura peduli, dan ada yang menghina. Katanya, ayah si putri kampus sudah sakit-sakitan dan tak berguna lagi. Ada pula yang mendoakan kebangkrutan Assegaf Group.

Mana mungkin Asyifa Assegaf membiarkan Zaki Assegaf dihina? Tak tahan dengan kesedihan, Syifa melompat bangkit dari ranjang. Gaun hitamnya melambai perlahan. Gadis cantik itu berbaring di karpet. Syifa berbaring tak bergerak, tak bergerak, tak bergerak. Berharap lantai menelan pedih hatinya.

**     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun