Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Tulang Rusuk Malaikat] Hadapi dengan Kelembutan

31 Oktober 2018   06:00 Diperbarui: 31 Oktober 2018   05:58 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bukan hinaan, Silvi. Tapi kenyataan. Aku memang sakit...aku memang tidak berguna." kata Calvin jujur dan apa adanya.

Mendung menggumpal di mata biru Silvi. Melawan kesedihan, dilepasnya genggaman tangan Calvin. Ia naik ke atas panggung dan mulai bermain piano. Tatapannya terfokus pada Calvin selama membawakan lagu.

Lagu itu dialunkan dengan lembut oleh senar-senar biola. Musiknya teramat lembut, menyentuh ke titik nadir di dalam hati. Tanpa sadar, Abi Assegaf mendorong pintu kaca, kakinya membawanya meninggalkan balkon.

Abi Assegaf bernyanyi lembut. Silvi menyanyikan lirik dengan merdu. Di atas tempat tidurnya, dalam rasa sakit, Adica bermain biola. Bibir Calvin bergerak, menggumamkan lirik tanpa suara.


Tenanglah, kekasihku

Ku tahu hatimu menangis

Beranilah dan percaya

Semua ini pasti berlalu

Meski takkan mudah

Namun kau takkan sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun