"Papa bangga padamu, Sayang. Kamu begitu baik...begitu penyayang."
Sifat penyayang menggerakkan hati Abi Assegaf. Dia telah membuat pilihan. Bahkan, teman-teman lamanya yang mengaku loyal tak bisa lagi mencampuri pilihan itu.
"Anak bodoh! Apa yang telah dilakukannya hingga meracuni pikiran Assegaf?" maki Sasmita.
Sang pria berlesung pipi tak mendengar makian Sasmita. Ia telah meluncur pergi dengan Honda Jazznya. Adica butuh dirinya, itu benar. Sama sekali tidak salah ketika seorang ayah rindu merawat dan mengasihi seorang anak. Cinta datang begitu indah untuk hati yang kesepian.
** Â Â
Kau dan aku
Tercipta oleh waktu
Hanya untuk saling mencintai
Mungkin kita ditakdirkan tuk bersama
Rajut kasih