Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Selingkuh Hati Malaikat Tampan] Pesan Cinta

12 September 2018   06:00 Diperbarui: 12 September 2018   07:16 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stereotip, lagi-lagi stereotip. Calisa mendesah. Di rumah, ia berurusan dengan fanatisme beragama. Di luar rumah, ia berhadapan dengan stereotip. Memang tidak enak terlahir sebagai blasteran.

"Jangan asal menuduh, ya. Saya Muslim, sama seperti jamaah di masjid ini." kata Calisa berani.

"Kenapa kami harus percaya? Kamu tidak cocok jadi Muslim. Bajumu yang seksi, kulit putihmu, wajah bule..."

Calisa tertawa hambar. Jika mereka tahu siapa dirinya, siapa ayahnya, dapat dipastikan lidah mereka beku. Ingin rasanya Calisa naik ke langit dan memprotes Allah. Ya, Allah yang Maha Cinta, tidak bolehkah orang kulit putih dan berbaju seksi memeluk Islam?

"Jangan sok tahu. Pokoknya, saya Muslim. Dan saya ke sini untuk shalat. Ok?"

"Beraninya bilang kami sok tahu! Mana ada Muslimah kayak kamu?"

Lelahnya Calisa berdebat dengan mereka. Waktu sudah menipis. Ia takut, takut sekali ketinggalan shalat. Apa sebaiknya ia cari masjid lain saja?

Belum sempat memikirkan plan B lebih jauh, sebuah BMW M235i Coupe putih berhenti. Pintu pengemudi terbuka. Pria tampan berwajah oriental dan berjas dark blue turun dari mobil. Terlihat tangan pria itu melepas kacamatanya. Memperlihatkan sepasang mata sipit bening nan menawan. Sekilas Calisa melirik kacamata yang dilepas sang pria. Oakley, pikirnya. Minus 5.

Demi melihat pria Chinese itu, langsung saja dua penjaga masjid menyalaminya. Menyambutnya, sopan dan hangat. Si pria balas tersenyum lalu bertanya,

"Ada masalah?"

"Perempuan seksi ini memaksa ingin masuk masjid, Tuan. Tak kami izinkan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun