Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika yang Hidup Menikahi yang Mati

8 Agustus 2018   06:03 Diperbarui: 8 Agustus 2018   07:17 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan berkata begitu, Adica. Kau pasti akan menikah. Calvin punya alasan untuk melajang hingga akhir hidupnya. Dia sakit..."

"Kalau begitu, aku ingin sakit kanker ginjal seperti dirinya. Agar semua orang mencintaiku...termasuk calon istri kakakku tercinta."

Tubuh Evita gemetar. Dapat ia lihat raut kemarahan di wajah tampan Adica.

"Kau mencintai orang yang salah, Adica. Jangan cintai Minghun sepertiku." bisik Evita.

Kedua tangan Adica terkepal. Buku-buku jarinya memutih.

"Apakah aku tidak boleh mencintai Minghun?"

Evita menggeleng kuat. "Jika wanita hidup yang menikahi mayat pria, wanita itu harus perawan selamanya dan tinggal di keluarga pria."

"Iya, aku sudah tahu. Mamaku memang gila. Padahal di negeri leluhur kami, tradisi seram ini pernah dilarang tahun 1949. Tapi Mama berkeras melakukannya karena terlalu cinta..."

"Stop. Jangan menghakimi Mamamu, Adica. Aku, Mama, dan keluarga besar yang lain tahu apa yang terbaik untuk Calvin."

"Calvin, Calvin, Calvin! Semuanya hanya memikirkan dan mencintai Calvin! Tak ada yang pernah memikirkan perasaanku!" potong Adica marah.

Sejurus kemudian ia membalikkan tubuh, berjalan cepat ke lantai bawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun