Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berdialog dengan Tokoh Fiksi, Muslim Kulit Putih di Tengah Gempuran Islamophobia (Bagian 3)

21 Juli 2018   06:12 Diperbarui: 21 Juli 2018   07:29 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Refleks Young Lady memukul gemas lengan Calvin. "Nanti dulu, aku belum selesai!"

Calvin hanya tertawa, meminta Young Lady cantik melanjutkan.

"Di Eropa, ada fenomena gereja diubah jadi masjid. Sudah cukup banyak gereja yang kini dibeli komunitas Muslim, lalu dijadikan masjid. Itu karena jumlah umat Muslim terus bertambah. So, mereka butuh lebih banyak masjid, kan? Whereas Eropa sendiri digempur Islamophobia. Tapi umat Muslim justru terus, dan terus bertambah."

"I see. That's great."

Keduanya berbincang santai tentang perkembangan Islam di resto mahal. Di tempat yang hits dan sekuler, jauh dari kesan religius. Lebih baik begini. Dari pada ikut kajian-kajian keislaman yang tidak jelas, merasa paling benar, radikal, dan berujung indoktrinasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun