"Kaurawat anak dari selingkuhan istrimu. Kauantar dia hingga menjadi dokter. Terima kasih...terima kasih. Aku mencintaimu, Tian."
Akhirnya, tiga kata magis itu terucap lagi. Tiga kata magis yang terucap tulus dan pernah tertahan selama puluhan tahun.
Dokter Tian dan Nyonya Tanty berpelukan. Hangat mengaliri tubuh mereka. Nyonya Tanty menyandarkan hatinya ke hati cinta sejatinya.
"Aku ingin kamu pulang, Tanty. Pulang ke sini, ke hatiku, dan tak pernah pergi lagi." Di luar dugaan, Dokter Tian meminta hal itu.
"Aku sudah pulang, Tian. Aku sudah di sini lagi...bersamamu."
Pulang, pulang ke tempat yang seharusnya. Hati orang-orang yang dicintai adalah tempat untuk pulang. Dan cinta sejati, pasti akan menemukan jalannya.
Dari tempatnya berdiri, Calvin tersenyum bahagia. Ia memotret momen penyatuan dua hati. Kau menyesal tidak ada di sini Al, pikirnya, tertawa dalam hati. Andai saja Al ada di sini, ia juga akan menemukan tempat untuk pulang.
** Â Â Â
Cinta sejati, akan menemukan jalannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H