Kau yang terindah mengisi aku
Di sendiriku
Seperti tinta biru
Yang takkan terhapus di hatiku
** Â Â Â Â
"Pak Adica sangat baik pada kami." kenang dua orang karyawan berambut keriting itu.
Menyesap teh hangatnya, Syifa menatap mereka penuh tanya. Meminta mereka tanpa kata untuk menceritakan kebaikan suaminya. Memahami tatapan Syifa, mereka bercerita.
"Waktu istri saya melahirkan, Pak Adica yang membantu saya mengantarkan ke rumah sakit. Dengan mobilnya, beliau antar saya dan istri saya. Pak Adica juga yang mengatur agar istri saya ditangani dokter terbaik dan membiayai semuanya."
"Pak Adica melanjutkan program beasiswa pendidikan untuk anak-anak karyawan supermarket. Katanya, beliau suka program buatan Pak Calvin itu, jadinya ingin melanjutkannya."
Syifa tertunduk. Meresapi cerita dua karyawan suaminya. Calvin merasakan kekaguman mengaliri hatinya, hangat dan lembut.
"Waktu rekrutmen karyawan baru," lanjut karyawan pertama.