Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Melodi Silvi] Merangkap Dokter Cinta

5 April 2018   06:47 Diperbarui: 5 April 2018   06:58 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jujur aku kecewa setelah mendengar semuanya, Calvin." Albert berbisik, takut ayah dan temannya mendengarkan. Sukses membuat Calvin mengangkat alisnya.

"Kamu berduaan dengan Syifa, dan gara-gara itu Adica..."

"Demi Allah aku tidak bermaksud mengkhianati Adica."

Albert menghempas napas kesal. "Calvin Wan...makanya kamu menikah. Biar tak terjadi fitnah."

Lagi-lagi menikah. Tidak ada lagikah saran yang lebih bermutu? Calvin menggigit bibirnya.

Sementara itu, di seberang meja, Adica dan Dokter Rustian tak kalah seriusnya. Dokter Rustian menempatkan diri sebagai ayah, problem solver, pendengar, bahkan mungkin dokter cinta. Bagaimana tidak, ia menampung curahan hati suami perfect yang merasa terkhianati.

"...Saya terjebak dalam cinta yang rumit. Walaupun Calvin dan Syifa telah menceritakan versi mereka, tapi tetap saja."

"Kamu sedih? Atau marah? Atau cemburu?"

"Semuanya, Dokter. Mungkin itulah yang membuat rasa sakit ini semakin parah."

Dokter Rustian berempati. Ia berujar lembut. "Adica, cemburu itu tanda cinta. Sangat wajar, tapi setidaknya percayalah penjelasan mereka. Saya pikir, mereka bukan tipe pengkhianat."

Sulit sekali Adica mempercayai penjelasan Calvin dan Syifa. Hatinya terlanjur luka. Dokter Rustian terus menasihatinya untuk percaya. Cinta itu saling percaya. Tanpa kepercayaan, sulit mempertahankan cinta. Jauh di sudut hati, Adica mengakuinya. Namun sisi lain hatinya memberontak terlalu kuat. Dia belum bisa mempercayai Calvin dan Syifa. Kepercayaan yang dicederai, perlu waktu dan proses untuk memulihkannya.

**      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun