** Â Â Â
Di ruang kerjanya, Calvin duduk terpaku. Memandang hampa kertas-kertas yang berserakan di mejanya. Harusnya sore ini jadwal kemoterapi dan hemodialisa. Namun terlewat begitu saja.
Calvin tenggelam dalam pedih dan rindu. Apakah Silvi merindukannya? Masihkah getaran cintanya tersampaikan ke hati Silvi? Ataukah Silvi telah menangkap getaran cinta dari hati Revan?
Ya Allah, ini sangat menyakitkan. Dada Calvin terasa sesak. Sesak oleh rindu. Sesak oleh perasaan tak diinginkan, tak dicintai, dan tak diinginkan.
** Â Â Â
Andai harus terpisahkan
Mungkin inilah takdir cintaku
** Â Â Â
Turun dari ruang kerjanya, Calvin berjalan di halaman berumput. Hatinya masih terpaut pada Silvi. Sakit di ginjalnya nyaris tak terasa lantaran menahan sakitnya rindu.
Nanda datang lagi. Berdiri di depannya. Memijak rumput yang sama. Berpagut tatap dengannya.
"Lama-lama aku bosan melihatmu bersedih terus," desahnya, wajah cantiknya dihiasi ekspresi bosan yang hampir saja membuat Calvin tertawa.