Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Spesial] Mata Pengganti, Pembuka Hati: Menggores Rindu, Memahat Luka

17 Februari 2018   09:39 Diperbarui: 17 Februari 2018   10:14 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

**      

Di ruang kerjanya, Calvin duduk terpaku. Memandang hampa kertas-kertas yang berserakan di mejanya. Harusnya sore ini jadwal kemoterapi dan hemodialisa. Namun terlewat begitu saja.

Calvin tenggelam dalam pedih dan rindu. Apakah Silvi merindukannya? Masihkah getaran cintanya tersampaikan ke hati Silvi? Ataukah Silvi telah menangkap getaran cinta dari hati Revan?

Ya Allah, ini sangat menyakitkan. Dada Calvin terasa sesak. Sesak oleh rindu. Sesak oleh perasaan tak diinginkan, tak dicintai, dan tak diinginkan.

**      

Andai harus terpisahkan

Mungkin inilah takdir cintaku

**     

Turun dari ruang kerjanya, Calvin berjalan di halaman berumput. Hatinya masih terpaut pada Silvi. Sakit di ginjalnya nyaris tak terasa lantaran menahan sakitnya rindu.

Nanda datang lagi. Berdiri di depannya. Memijak rumput yang sama. Berpagut tatap dengannya.

"Lama-lama aku bosan melihatmu bersedih terus," desahnya, wajah cantiknya dihiasi ekspresi bosan yang hampir saja membuat Calvin tertawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun