Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Spesial] Mata Pengganti, Pembuka Hati: "Happy Monday, It's a Lovely Day"

12 Februari 2018   05:52 Diperbarui: 12 Februari 2018   06:03 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

"Baik. Setidaknya hari ini aku belum merasakan apa-apa." Calvin berkata ringan.

"Oh Love...jangan bilang begitu. Justru cinta kitalah yang sejati. Cinta yang tak perlu saling mengikat dalam ikatan pernikahan. Cinta yang saling menerima seutuhnya."

Hipernefroma telah merenggut harapan Calvin untuk menikah dan memiliki keturunan. Silvi tahu itu. Ia tak pernah memaksa Calvin menikahinya. Sebab Calvin merasa, ia takkan bisa membahagiakan Silvi.

"Ayo ajari aku main piano lagi," pinta Silvi.

Mereka bangkit, melangkah menuju sepasang kursi di depan grand piano. Ruang kerja milik pengusaha yang berbeda dari lainnya. Sampai-sampai ada grand piano di sini.

Diiringi denting lembut piano, Calvin dan Silvi menyanyikan lagu andalan mereka.

Ada cinta yang sejati

Ada sayang yang abadi

Walau kau masih memikirkannya

Aku masih berharap kau milikku (Isyana Sarasvati-Masih Berharap).

**    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun