"Tuan Muda, makanannya sudah siap."
Seorang wanita paruh baya dengan rambut digelung ketat dan pria pendek-gemuk berkacamata mendatangi Calvin. Wajah mereka letih, namun terlihat segurat semangat di sana.
"Terima kasih. Biar saya bawa sekarang." ujar Calvin ramah pada para pelayan setianya.
"Oh, I know. Berbagi kan? Mau kubantu?" tawar Adica.
"No, thanks. Aku bisa sendiri. Time to go. Bye, Adica."
Dengan kata-kata itu, Calvin bergegas pergi. Diangkatnya kotak-kotak berisi penuh makanan ke mobil. Pekerjaan itu dilakukannya sendiri, tanpa bantuan siapa pun. Calvin kuat dan tegar. Selama bisa diatasi sendiri, dia takkan merepotkan orang lain.
Kotak-kotak selesai diangkat dan diatur posisinya. Punggungnya sedikit sakit. Diabaikannya sakit itu, lalu diambilnya kunci mobil. Blogger dan model super tampan itu berkeras menyetir sendiri.
"Bismillah..." bisik Calvin, lalu menyalakan mesin mobil.
** Â Â Â
Bagaimana kujelaskan cinta
Karena itu tak dapat dijabarkan