Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mata Pengganti, Pembuka Hati, "Kata-kata Indah yang Kau Bacakan"

3 Januari 2018   06:02 Diperbarui: 3 Januari 2018   13:58 2047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

"Buku ini bercerita tentang perjuangan seorang pria tampan bernama Calvin yang mencarikan pengganti untuk istrinya. Sadar waktunya sudah tidak lama lagi, Calvin bertekad mencari suami pengganti untuk istrinya kelak."

Saat menyebut nama Calvin, rona kelembutan menepi di wajah Silvi. Air mukanya teramat lembut. Selembut tetesan embun yang menyejukkan hatinya begitu terucap nama Calvin.

"Calvin? Ooooh....seperti nama blogger super tampan sekaligus mantan duta budaya itu ya. Calvin Wan...ehm, kira-kira sosok Calvin dalam buku terbarunya Silvi itu seperti apa ya pemirsa? Kita lihat saja nanti...jadi penasaran kan?"

Bukan hanya host wanita itu yang penasaran. Para audience yang lain pun tak kalah ingin tahunya. Diam-diam mulai mereka seistimewa apa karakter baru yang diciptakan Silvi, dan seistimewa apa sosok inspirasi di baliknya. Sayangnya, Silvi enggan berbagi rahasia tentang sosok inspiratif di balik munculnya karakter Calvin dalam novelnya. Sebab ia telah berjanji pada sosok inspiratif nan charming itu untuk menjaga privasinya. Publik cukup tahu dan menikmati saja pesona karakter baru ini dalam cerita.

"Ok...last but not least, apa pesanmu buat mereka yang sepertimu, dan mereka yang masih normal anggota tubuh dan mentalnya?"

Ini pertanyaan terakhir. Silvi sudah tahu apa jawabannya.

"Untuk mereka yang sama seperti saya...jangan ragu untuk berkarier, bekerja, dan berprestasi di tempat mana pun yang kalian inginkan. Buktikan bahwa kalian bisa dan layak mendapat kesempatan yang sama tanpa diskriminasi. Dan untuk mereka yang normal anggota tubuh dan jiwanya, jangan pernah mendiskriminasikan siapa pun. Tetap mengasihi, tetap berempati, tanpa mendiskriminasi."

Tepuk tangan mengakhiri jawaban Silvi. Lagi-lagi wanita cantik itu teringat Calvin. Pria belahan hatinya, pria yang mengulurkan tangan dengan penuh kasih untuknya. Selalu ada saat Silvi terpuruk. Mengobati lukanya dengan lembut, dengan sabar, dengan penuh kasih. Tidak mudah menghakimi dan menjustifikasi secara negatif. Calvin Wan, belahan hatinya yang ia cintai.

Ingin rasanya Silvi cepat-cepat pulang dan menemui Calvin. Sayang sekali, dia masih harus shooting video clip. Masih lama sebelum ia dapat bertemu Calvin lagi.

"Silvi! Long time no see!"

Monna, Arina, dan Debby memeluknya. Mencium pipinya. Silvi tersenyum, balas memeluk mereka. Di dunia entertainment dan modeling, Silvi dikenal sebagai pribadi yang hangat dan menyenangkan. Cantik dan charming. Sama halnya seperti orang-orang di dunia literasi yang mengenalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun