Ini hadiah ulang tahun terbaiknya. Calvin tak menyangka ia mendapatkan hadiah seindah itu di hari ulang tahunnya. Meski kehadiran hadiah terindah itu sehari lebih cepat, namun kesan manis pun tiba lebih awal.
Ulang tahun Calvin jatuh tanggal 9 Desember. Tinggal sehari lagi. Akan tetapi, hadiah terindah itu datang tanggal 8 Desember. Hadiah Tuhan yang dibawanya jauh-jauh dari Singapura.
Tak sia-sia perjalanannya bersama Silvi ke negeri singa yang merupakan satu dari lima negara pendiri ASEAN itu. Kunjungan mereka ke Singapura bukan kunjungan biasa. Melainkan demi satu tujuan: single parent adoption.
Kini tujuan telah tercapai. Calvin mengadopsi anak sepupu jauhnya. Sempat terjadi diskusi alot antara Calvin dan sang sepupu. Pasalnya, sepupu jauhnya dan suaminya itu beragama Buddha. Sedangkan Calvin pemeluk Islam.Â
Sehalus mungkin, Calvin berusaha membujuk pasangan suami-istri itu agar merelakan anak adopsinya memeluk agama yang sama dengannya. Semula mereka tak setuju. Calvin berargumen, bagaimana bisa membesarkan dan mendidik anak dengan agama berbeda? Pada akhirnya mereka mengalah. Anak adopsi itu akan dididik secara Islam dan mengikuti agama ayah angkatnya.
Blogger super tampan itu teramat bahagia. Akhirnya ia bisa memiliki anak lagi. Akhirnya ia diberi kesempatan mengurus dan membesarkan anak lagi seperti dulu. Anak perempuan berumur satu setengah tahun itu sangat cantik. Aurora, cahaya dalam kegelapan. Itulah nama yang diberikan Calvin untuknya.
"Aurora Shafiyah binti Calvin Wan. Semoga menjadi anak shalehah dan berbakti pada keluarga, bangsa, dan agama."
Penutup doa yang sangat bagus dari pemuka agama kepercayaan keluarga. Diamini oleh seluruh keluarga besar.
Sepulang dari Singapura, Calvin langsung mengadakan aqiqah untuk putri cantiknya. Anggota keluarga, teman-teman dekat, dan beberapa rekan bisnis diundang. Acara cukup meriah. Resmilah status Aurora sebagai anak Calvin di mata negara dan agama.
Wajah-wajah bahagia penuh syukur. Senyuman dan doa tulus untuk Aurora. Pujian mengalir mengapresiasi niat mulia Calvin.
"Kamu akan jadi ayah yang baik, Calvin. Aku percaya itu." Kata Adica seraya memeluk kakak semata wayangnya itu.