Disertai senyum manis, Valerie meletakkan kepalanya di lengan Calvin. Bermanja-manja pada pria tampan itu. Kini mereka benar-benar mirip ayah dan anak.
Sesaat hening. Valerie menikmati kebersamaannya dengan Calvin. Ia serasa menemukan aura seorang ayah dalam diri aktor, presenter, dan model berdarah Tionghoa itu. Hal yang tak pernah diperolehnya dari ayah kandungnya sendiri. Jangan samakan Dean Wijaya dengan Calvin Wan.
"Daddy?"
"Ya?"
"Kenapa Daddy Calvin nggak nikah aja sama Bunda Dinda?"
Pertanyaan sulit. Sungguh, ia ingin sekali menikahi Dinda. Keadaan menghalanginya menikahi mantan model yang kini mengelola sebuah butik itu. Calvin tak mungkin bersatu dengan Dinda. Penyakit dalam tubuhnya, berikut vonis infertilitas yang menimpanya, menjadi halangan terbesar. Lalu, bukankah Dinda sudah tidak mencintainya lagi?
"Kenapa, Daddy?" desak Valerie.
Menghela napas berat, Calvin menjawab pertanyaan Valerie. "Bunda Dinda sudah tidak cinta Daddy lagi."
"Oh ya? Kalau tidak cinta, kenapa tiap hari Bunda Dinda selalu nonton acara Catatan Hati? Kenapa Bunda Dinda sering menangis sambil lihat foto Daddy? Kenapa Bunda Dinda izinkan Valerie sahabatan sama Elby?"
Perkataan Valerie membiaskan keterkejutan. Catatan Hati adalah program talk show yang dibawakan Calvin. Ternyata Dinda setia menyaksikannya di layar kaca.
"Bunda Dinda masih cinta kok sama Daddy."