Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dapatkah Menebus Rasa Bersalah? (2)

1 November 2017   05:57 Diperbarui: 1 November 2017   05:59 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Calisa menyodorkan iPadnya. Wahyu mengalah, menengadah sejenak dari tumpukan dokumen-dokumen di meja kerjanya. Ia meraih iPad dari tangan adik tirinya, lalu mulai membaca.

"Lebih baik menerima ataukah pasrah? Hmm...ini kan artikelnya Calvin Wan. So what?"

"Iya. Artikelnya Calvin. Bagus kan? Inspiratif menurutku."

Hening sejenak. Sejurus kemudian Wahyu mengembalikan iPad ke tangan Calisa.

"Calisa," ujarnya serius.

"Kalau kamu mau menebus rasa bersalahmu, sebaiknya lupakan Calvin. Jangan baca artikel-artikelnya lagi."

Calisa terdiam. Sibuk menutup aplikasi web media citizen journalism itu. Lalu menatap kakaknya penuh tanya.

"Salahkah aku membaca artikel-artikel Calvin?"

"Tidak Young Lady, sama sekali tidak. Tapi, coba pikir saja dengan logika. Bagaimana kamu mau menebus rasa bersalah sementara kamu membiarkan pikiran dan hatimu setiap hari dijejali pemikiran Calvin dalam tulisan-tulisannya? Move on, Young Lady. Move on."

Kata-kata Wahyu berpijar di benak Calisa. Move on? Tidak semudah itu.

"Move on? Sulit, Mas Cinta. Makin ke sini, aku justru makin mengaguminya. Calvin penderita Disleksia, tapi dia bisa menulis dengan sangat baik. Tidak ada typo, semua kata ditulis dengan benar. Tulisannya sangat rapi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun