Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mata Pengganti, Pembuka Hati (5)

13 Oktober 2017   05:47 Diperbarui: 13 Oktober 2017   06:01 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"So, what should I do?" Silvi bertanya setengah putus asa.

"Waiting," Hanya itu satu kata yang diucapkan Calisa.

Menunggu, lagi-lagi menunggu. Bagi kebanyakan orang, menunggu adalah pekerjaan paling membosankan. Silvi terbiasa menunggu. Kini ia mesti melakukannya lagi.

"Tunggu dan lihatlah seperti apa Calvin ke depannya. Mungkin kamu belum mengerti kekurangan-kekurangannya. Selama ini kamu hanya melihat kelebihannya, kan?"

"Calisa, how if...?" Kata-katanya menggantung tak terselesaikan. Silvi berat sekali menyelesaikannya.

"Apa?"

"Hmm...bagaimana jika dia meninggalkanku karena wanita lain?"

"Tidak usah khawatir. Aku yakin Calvin takkan melakukannya. Boleh saja sekarang ini kamu marah, kesal, dan kecewa dengan Calvin. Tapi ingatlah. Se-charming dan selembut apa pun Calvin Wan, dia sama seperti pria-pria lainnya. Punya kekurangan, punya kelemahan. Kamu harus mengerti...okey?"

Belum sempat Silvi menjawab, terdengar deru mobil di halaman depan. Buru-buru mengakhiri video call, Silvi bergegas menuju halaman. Disusul Adica dan Syahrena.

**        

Ada bayanganmu di mataku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun