Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terima Kasih untuk Semua Kenangan Indah Bersamamu

8 September 2017   06:12 Diperbarui: 9 September 2017   11:30 2206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hati wanita mana yang tidak hancur saat sang suami menceraikannya? Mata Calvin tertutup untuk melihat ketulusan cinta Luna. Buktinya, ia ingin menceraikan Luna dan berpindah ke lain hati. Siapa sebenarnya wanita yang telah merebut Calvin dari pelukan Luna?

Sebagai wanita, Luna tak berdaya. Ia hanya bisa menerima keputusan Calvin. Tak tahukah Calvin bila perceraian adalah sesuatu yang dibenci Tuhan?

"Baiklah, aku akan menandatangani surat ini. Dengan satu syarat." ucap Luna setelah menguasai diri.

"Apa syaratnya, Luna?"

"Peluk aku untuk terakhir kali."

Sebuah permintaan yang menyedihkan. Beginikah cara mengakhiri sebuah pernikahan? Teramat cepat perubahan yang terjadi: semula Calvin dan Luna berbahagia, kini mereka harus terpisah lantaran hadirnya orang ketiga.

Dalam gerakan slow motion, Calvin memeluk Luna. Dua tubuh langsing dan proporsional itu merapat. Berpelukan erat. Seolah tak ingin saling melepaskan. Berada di pelukan Calvin membuat Luna merasakan kehangatan. Sebentar lagi ia tak bisa merasakannya. Wangi Benneton Sport yang sangat khas dari tubuh Calvin membelai indera penciumannya. Kali berikutnya, ia takkan lagi mencium wangi khas itu.

"Calvin Wan...I love you."

**      

Proses perceraian berlangsung cepat. Tak terasa, setengah tahun berlalu sejak Calvin dan Luna berpisah. Menceraikan Luna bukan berarti Calvin lepas tanggung jawab. Ia memastikan Luna tetap hidup nyaman dan berkecukupan meski tanpa dirinya.

Perpisahan dengan Luna sama sekali bukan hal yang diinginkannya. Calvin tak pernah berhenti mencintai Luna. Setelah bercerai, justru ia tetap konsisten mencintai wanita itu. Luna takkan terganti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun