Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Apakah Ini Malam Terakhir?

20 Agustus 2017   06:07 Diperbarui: 20 Agustus 2017   18:30 1798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saturday, 19 August

Diaryku sayang, coba tebak apa yang terjadi hari ini? Calvin datang padaku di saat aku sakit. Oh my God...aku tak menyangka, diary.

"Kamu sakit apa, Calisa?"

Itu pertanyaan pertama yang dilontarkannya padaku. Kujelaskan semuanya.

"Oh...berat juga ya." Begitulah reaksi pertamanya.

Tapi kukatakan pada Calvin kalau sakit ini tidak berat. Aku membawa rileks penyakitku. Kuanggap penyakit ini tidak berat.

Calvin bertanya banyak hal. Tentang prognosis, pengobatan, dan tingkat keparahan. Ia juga bertanya soal operasi. Kutegaskan aku menghindari operasi. Cukup sekali aku masuk kamar operasi waktu itu. Operasi yang memusnahkan harapanku untuk menjadi wanita sempurna. Iya diary, aku sadar bila diriku tidak beruntung dalam hal itu.

Diary, Calvin menyarankanku untuk menceritakannya pada Mama dan Papa. Aku mendengarkan apa kata Calvin. Kuturuti sarannya. Jarang ya, aku menuruti saran orang lain. Biasanya aku lebih percaya pada kata hatiku sendiri.

Perhatian Calvin menguatkanku. Sejenak aku bisa melupakan rasa sakit. Aku tak perlu cemas dengan sensasi rasa sakit dan tindakan medis yang akan kujalani. Calvin membuatku tenang.

Dia sahabat masa kecilku yang terbaik. I love you, Calvin. Terima kasih kamu selalu ada untukku. Aku malu mengatakannya secara eksplisit, diary. Maukah kamu menyampaikannya pada Calvin?

Calvin selalu ada untukku. Aku pun ingin selalu ada untuknya. Aku paling tidak bisa jika tidak berbuat baik. Entah kenapa, diary. Tapi memang begitulah yang kurasakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun