Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Silakan Mencintaiku

30 Juli 2017   06:02 Diperbarui: 31 Juli 2017   02:23 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kata-kata Tuan Calvin teramat lembut dan tulus. Sayangnya, Nyonya Calisa tak tersentuh. Ia bahkan mendorong Tuan Calvin ketika pria tampan penyuka Hugo Boss itu akan memeluknya.

"Aku tidak mau menerima cintamu! Silakan mencintaiku Calvin, tapi jangan harap aku akan menerima dan membalasnya!"

Dengan kata-kata itu, Nyonya Calisa meninggalkan Tuan Calvin. Menaiki tangga ke lantai atas. Tak peduli bahwa perkataannya sangat menyakitkan.

Hati Tuan Calvin berdarah. Luka yang belum mengering kini bertambah parah. Frustrasi hanya bisa ia curahkan lewat tulisan dan piano. Menulis, menyanyi, dan bermain piano. Hanya itu pelampiasan terbaiknya.

Tuan Calvin memainkan pianonya. Membawakan lagu-lagu mellow dan gloomy. Berharap kepedihannya hilang setelah ia membawakan semua lagu itu.

**      

Note:

Fingering: salah satu teknik bermain piano. Yakni teknik meletakkan posisi jari dengan benar di atas tuts piano. Gunanya untuk menyeimbangkan nada dasar dan candance.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun