Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Silakan Mencintaiku

30 Juli 2017   06:02 Diperbarui: 31 Juli 2017   02:23 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Minum dulu tehnya. Kamu pasti suka." Tuan Calvin berujar lembut.

Hanya gumaman kecil mengiyakan. Cangkir kristal itu pun disentuh juga. Nyonya Calisa meminum teh buatan Tuan Calvin. Benar saja, tehnya terasa sangat enak. Nyonya Calisa beruntung memiliki pendamping hidup sebaik dan sesabar Tuan Calvin.

Setelah menghabiskan tehnya, Nyonya Calisa kembali meneruskan tulisannya. Tuan Calvin tetap di sana. Menemaninya, menyediakan waktu untuknya. Tak perlu banyak kata. Cukup waktu dan keberadaannya. Begitulah Tuan Calvin: penyabar, setia, dan konsisten.

Satu jam, satu setengah jam, dua jam. Akhirnya tulisan Nyonya Calisa selesai. Senyum puas merekah di bibir indahnya. Besok pagi ia akan memposting tulisan itu. Sama seperti Tuan Calvin, Nyonya Calisa juga seorang blogger. Mereka mempunyai target yang sama: one day one article.

Laptop dimatikan. Baru saja Nyonya Calisa bersiap bangkit dari sofa, ia terperangah. Tuan Calvin tertidur. Pasti ia kelelahan di tengah upayanya menemani sang istri. Belum lagi kondisi kesehatannya yang jauh dari kata baik.

"Hmm...kamu bisanya merepotkan saja. Mana mungkin kubangunkan? Kelihatannya lelah begitu..." Nyonya Calisa bicara pada dirinya sendiri.

Sedetik kemudian ia mendapat ide. Bergegas naik ke lantai atas, mengambil selimut tebal. Ia kembali turun dan menyelimuti Tuan Calvin.

**       

Mencoba mencari celah dalam hatimu

Aku tahu ku takkan bisa

Menjadi seperti yang kauminta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun