Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ungkapkan Rasa Sayang dan Perhatian, Ucapkan 10 Kalimat Ini

10 Februari 2017   07:15 Diperbarui: 10 Februari 2017   07:19 11296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebaliknya, di saat situasi kita lebih baik dan orang terdekat kita yang tengah jatuh dalam kerapuhan, tawarkan diri untuk menemaninya. Berikan waktu untuknya. Yakinkan bahwa dia tidak sendirian dalam menghadapi masalah. Take and give, itulah prinsip keseimbangan dalam semua relasi. Baik itu relasi pertemanan, persahabatan, keluarga, maupun percintaan. Jangan hanya mau menerima saja, atau terus memberi saja tanpa adanya timbal balik.

3. “Buat kamu, aku selalu ada waktu.”

Ucapan ini kedengarannya klise dan gombal. Akan tetapi, maknanya benar-benar dalam. Jika kita menerima ucapan ini dari orang terdekat, berbahagialah. Itu artinya, kita menjadi bagian penting dalam hidupnya. Dia selalu memprioritaskan kita, sesibuk apa pun dia. Dia tidak akan pernah melupakan kita. Jangan ragu untuk mempercayakan isi hati kita pada orang-orang seperti itu. Mereka sudah terbukti layak dipercaya.

4. “Aku tahu, kamu sedang tidak baik-baik saja. Ada apa? Cerita sama aku...”

Orang terdekat yang mengerti kita luar-dalam tak perlu waktu lama untuk mendeteksi baik-buruknya kondisi kita. Tanpa perlu kita tunjukkan, mereka sudah tahu jika kondisi kita kurang baik. Ketika itulah dia menyediakan diri dan waktunya untuk kita. Dia akan memberikan tangannya, pundaknya, pelukannya, dan belaian hangatnya untuk kita sampai situasi kembali pulih. Dia tidak akan meninggalkan kita. Selain itu, orang terdekat pun mempunyai ikatan batin yang kuat dengan kita. Sewaktu kita merasakan sakit, dia akan ikut merasakan. Begitu pula saat kita sedih, marah, kecewa, gembira, puas, dll. Energi hati kita dan energi hati orang terdekat kita telah terkoneksi.

5. “Aku tetap bangga sama kamu, apa pun hasilnya.”

Kesuksesan dan kegagalan tak lepas dari hidup kita. Ada kalanya usaha atau pekerjaan yang kita tempuh sukses, ada saatnya pula gagal. Kesuksesan dan kegagalan tidak bisa dipisahkan dari hidup kita. Sering kali kita menyembunyikan kegagalan lantaran takut dihina, diejek, atau diberi stigma negatif. Namun bagi orang terdekat, dia akan tetap bangga pada kita. Sukses-gagalnya kita tidak membuat rasa kagum dan bangganya berkurang. Dia akan tetap membanggakan dan membesarkan hati kita, apa pun yang terjadi. Sebaik atau seburuk apa pun hasil yang telah kita capai. Orang terdekat yang sungguh-sungguh menyayangi kita tidak akan pernah men-judge kita dengan hal negatif dan menjatuhkan mental kita. Justru dia akan selalu bangga pada kita.

6. “Kamu pasti bisa.”

Kalimat ini mungkin terasa membosankan. Percayalah, banyak muatan positif dalam kalimat satu itu. Dia yang terdekat pada kita, bermaksud memberikan sugesti positif lewat kalimat sederhana. Dia menanamkan pengaruh positif, bahwa kita pasti bisa. Itulah cara dia menyemangati kita.

7. “Aku mau jadi orang pertama yang tahu tentang kamu.”

Siapa yang pertama kali kita datangi saat kita bersedih, tertimpa problem, mendapat nilai bagus, mendapat amanah di suatu organisasi/kepanitiaan, jatuh sakit, terluka, wisuda kelulusan, dll? Tentunya orang terdekat. Orang yang dekat dengan kita pastilah ingin menjadi orang pertama yang kita cari dalam situasi apa pun. Dia selalu ingin tahu tentang kita. Selalu peduli dan mengetahui perkembangan kita dari waktu ke waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun