Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cinta Bersyarat dan Cinta Tanpa Syarat: Manakah yang Akan Bertahan?

15 Januari 2017   07:55 Diperbarui: 17 Januari 2017   13:27 6769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merokok, minum beralkohol, mengonsumsi obat terlarang, ngebut saat menyetir mobil, ketagihan makan junkfood, meletakkan pakaian kotor di sembarang tempat, langsung tidur setelah makan, dan sering bangun terlambat adalah kebiasaan-kebiasaan buruk yang bisa dikurangi. Sebagai orang yang mencintai tanpa syarat dan menginginkan yang terbaik untuknya, kita bisa mengarahkannya pelan-pelan agar berhenti melakukan kebiasaan buruk.

3. Berkorban demi cinta

Jangan ragu untuk berkorban demi orang yang dicintai. Mengorbankan waktu demi menemaninya di suatu acara, merelakan waktu tidur di malam hari untuk mendengarkan curahan hatinya, memberi hadiah, menyanyikan lagu favoritnya, menempuh jarak ratusan kilometer untuk menemuinya di suatu tempat, membantu mengobatinya saat ia sakit, memastikan kondisinya sehat dan baik-baik saja, dan berbagai bentuk pengorbanan lainnya. Pengorbanan tak harus besar. Hal-hal kecil dapat menjadi pengorbanan yang berarti.

4. Menghadapi masalah bersama-sama

Dalam hidup, tak satu pun dari kita bisa luput dari masalah. Entah itu masalah kesehatan, finansial, keluarga, dan karier. Masalah besar akan terasa ringan bila dihadapi bersama. Pastikan kita selalu ada di samping orang yang dicintai. Berilah support untuknya, kuatkan hatinya, tenangkan jiwanya, dan jangan biarkan ia sendirian menghadapi masalahnya. Dua lebih baik dari satu. Masalah yang dihadapi dua orang akan lebih cepat selesai dibandingkan masalah yang dihadapi satu orang saja. Hadirnya masalah bisa menjadi bukti kekuatan cinta kita. Seberapa besar cinta kita? Percayalah, kekuatan cinta selalu ada.

5. Ikhlas dan komunikasikan

Ikhlas, kata ini mudah diucapkan tapi sulit dipraktikkan. Terkadang, sebesar apa pun pengorbanan kita, sekuat apa pun cinta kita, orang yang dicintai tidak memberikan hal yang sama untuk kita. Sedih tentu manusiawi. Namun ingatlah posisi kita, bahwa kita mencintai dia tanpa syarat. Lakukan segala sesuatu untuknya dengan ikhlas. Walau begitu, tak ada salahnya mengkomunikasikan perasaan kita padanya jika perasaan kita terusik lantaran pengorbanan yang tak berbalas. Kita berhak berkomunikasi dan mengungkapkan perasaan padanya.

Sudah siapkah untuk mencintai tanpa syarat?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun