2. Passion
Bisa pula disebut gairah. Individu ingin dekat secara seksual. Keberadaan unsur passion dapat dilihat melalui tanda-tanda fisiologis. Misalnya membelai rambut, berpelukan, berangkulan, berciuman, dan berpegangan tangan. Passion melibatkan kontak fisik.
3. Commitment
Suatu dorongan kognitif untuk mempertahankan suatu relasi individu dengan individu lainnya. Unsur satu ini menjadi penyempurna dari segalanya. Seberat apa pun rintangan yang dihadapi, individu akan bertahan mencintai dan melakukan apa pun demi mempertahankannya.
Bila dikaitkan dengan cinta tanpa syarat, ketiga unsur dalam Triangular Theory of Love cukup relevan. Hadirnya cinta pertama-tama diawali dengan intimacy. Orang akan merasa nyaman bila telah memiliki kedekatan emosional dengan orang lain. Setelah rasa nyaman didapatkan, barulah menginjak kedekatan fisik. Seseorang akan memberanikan diri menyentuh orang yang dicintainya setelah yakin dirinya merasa nyaman.
Sebaliknya, orang yang dicintai akan nyaman menerima kontak fisik tersebut. Terakhir adalah komitmen. Kedekatan fisik dan emosional sudah tercapai. Waktunya mengikat dua hati dalam sebuah komitmen. Di sinilah sesungguhnya awal cinta mereka diuji. Kuat-tidaknya komitmen menjadi bukti cinta mereka. Apa pun ujian yang mesti dihadapi, mereka akan sanggup melewatinya jika dilandasi komitmen yang kuat. Komitmen inilah yang menjadi kunci suksesnya cinta tanpa syarat.
Meski cinta tanpa syarat adalah cinta yang akan terus bertahan, bukan berarti kita berdiam diri. Harus ada inisiatif untuk mempertahankan, memperkuat, dan memperindah cinta tanpa syarat. Bagaimana caranya?
1. Lihat kelebihannya, lihat pula kekurangannya
Mencari seseorang yang sempurna sangat sulit, bahkan bisa dikatakan tak mungkin. Boleh saja kita melihat kelebihan dalam diri orang yang dicintai. Wajar bila kita ingin melihat potensi dalam diri seseorang. Namun jangan sampai kita hanya terpaku pada kelebihannya. Lihat pula kekurangannya. Terimalah kekurangannya dengan hati dan jiwa besar. Saat mencintai seseorang, kita mesti tahu apa kelemahan dan kekuatannya.
2. Mencintai tanpa syarat yes, membiarkan kebiasaan buruknya no
Cintailah seseorang apa adanya. Jangan mencintai dia karena alasan tertentu. Meski demikian, bukan berarti kita menerima kebiasaan-kebiasaan buruknya. Justru tugas kita sebagai orang yang mencintainya untuk mengarahkannya menjadi lebih baik.