“Sejujurnya aku tidak ingin kamu tergantung padaku. Aku takut kamu terluka.”
Sang wanita diam saja. Hanya membaca deretan pesan yang dikirimkan sang pria tanpa ekspresi. Banyak sahabatnya menyarankan hal serupa. Memintanya jangan menunggu terus dan mencari pria lain saja. Namun dia menanggapinya dengan dingin. Banyak cinta yang mendekat, diusirnya sejauh mungkin. Sekali lagi, wanita itu hanya bisa menunggu. Menunggu kepastian dan keputusan final. Semua keputusan ada di tangan pria, dan ada di tangan Tuhan.
Kasus di atas memberi pelajaran. Bahwa wanita hanya bisa menunggu dan berjuang dalam diam. Wanita justru mengalami pergolakan hebat dalam hatinya tanpa ia tunjukkan pada siapa pun. Wanita takkan mengatakan secara eksplisit keinginan hatinya. Ia lebih memilih menunjukkannya dalam suatu pertanda atau yang sering disebut kode. Bisa lewat perbuatan, usaha, ucapan tersirat, dan banyak cara lainnya.
Pria memang tidak pernah meminta wanita menunggu atau memberikan mereka perhatian. Namun, itulah salah satu cara wanita untuk membuka mata hati para pria. Agar mereka sadar dan memahami sedalam apa perasaan wanita terhadap dirinya.
Wanita mempunyai kuota kesabaran yang lebih dari cukup untuk menunggu. Ia akan tetap menunggu sampai kapan pun, apa lagi bagi wanita yang sulit jatuh cinta. Ucapan orang-orang di sekitarnya tak ia pedulikan. Pria-pria lain yang mendekat bukan alasannya untuk berhenti menunggu.
Sejatinya, wanita hanya bisa menunggu. Mereka melakukan itu bukannya tanpa alasan Ada beberapa alasan mengapa wanita hanya bisa menunggu.
1. Gengsi
Bagi seorang wanita, harga diri adalah prioritas. Bila mereka memulai duluan, dimana letak harga diri mereka? Bila mereka memohon duluan, mau dikemanakan harga diri mereka? Rasa gengsi wanita begitu besar. So, wajar bagi mereka lebih memilih menunggu dari pada bicara atau memulai.
2. Malu
Banyak yang mengatakan, akan terasa ganjil dan menyalahi budaya bila wanita yang memulai. Atas stigma inilah, langkah wanita terhenti. Ia memutuskan menunggu saja. Mengedepankan rasa malu dan terus menunggu sang pria diberi kesadaran oleh-Nya.
3. Ingin melihat usaha si pria