Mohon tunggu...
Latifah Liristyani
Latifah Liristyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran", Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kesadaran Berbangsa dan Bernegara sebagai Fondasi Reformasi Birokrasi di Indonesia

22 Desember 2024   06:00 Diperbarui: 22 Desember 2024   05:52 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reformasi Birokrasi. Sumber : https://setkab.go.id/wp-content/uploads/2017/06/1404577977-1.jpg

          Dalam pelaksanaannya, nilai-nilai kebangsaan dapat menjadi motor penggerak bagi terciptanya pemerintahan yang bersih dan berintegritas. Aparatur yang memahami pentingnya persatuan bangsa akan memprioritaskan kepentingan masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan. Dengan cara ini, kebijakan yang dihasilkan lebih berfokus pada kesejahteraan rakyat dibandingkan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Akuntabilitas birokrasi juga meningkat seiring penerapan nilai-nilai ini, karena keputusan yang diambil lebih transparan dan berdasarkan kebutuhan nyata masyarakat. Sebagai contoh, kebijakan yang bertujuan meningkatkan layanan kesehatan atau pendidikan secara adil dan merata mencerminkan keberpihakan kepada kepentingan umum.

          Selain itu, kesadaran berbangsa dan bernegara juga memberikan dampak positif dengan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pemerintahan. Masyarakat yang memiliki pemahaman tinggi tentang pentingnya persatuan bangsa akan lebih aktif dalam mengawasi dan mengevaluasi kinerja birokrasi. Sebagai contoh, mereka dapat memberikan masukan terkait pelayanan publik yang dirasa kurang memadai atau mengkritisi kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat. Dengan adanya pengawasan dari masyarakat, transparansi dalam pelaksanaan pemerintahan menjadi lebih terjaga, sehingga peluang terjadinya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dapat diminimalkan.

          Kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat juga menjadi faktor kunci dalam mempercepat reformasi birokrasi. Masyarakat yang merasa dilibatkan dalam proses pembuatan kebijakan cenderung memiliki kepercayaan yang lebih tinggi terhadap pemerintah. Kepercayaan ini tidak hanya memperkuat legitimasi pemerintah, tetapi juga membantu mendukung upaya pembangunan nasional secara keseluruhan. Misalnya, dalam pelaksanaan proyek pembangunan infrastruktur, masyarakat yang memiliki kesadaran akan pentingnya kerja sama dan persatuan lebih mudah diajak untuk mendukung dan berkontribusi aktif dalam proyek tersebut.

          Dengan demikian, nilai-nilai kesadaran berbangsa dan bernegara tidak hanya menjadi pedoman moral bagi aparatur negara, tetapi juga menjadi elemen penting dalam keberhasilan reformasi birokrasi secara berkelanjutan. Nilai-nilai ini dapat memotivasi aparatur untuk bekerja dengan penuh integritas dan mendorong masyarakat untuk berperan serta dalam menciptakan pemerintahan yang lebih baik. Hubungan yang sinergis antara pemerintah dan masyarakat, yang dilandasi oleh kesadaran kebangsaan, akan menciptakan birokrasi yang efektif, transparan, dan akuntabel, serta mendorong terciptanya pembangunan nasional yang adil dan merata.

PENUTUP

Kesimpulan

          Reformasi birokrasi di Indonesia membutuhkan fondasi yang kuat berupa kesadaran berbangsa dan bernegara. Nilai ini tidak hanya penting untuk meningkatkan integritas, profesionalisme, dan transparansi aparatur negara, tetapi juga berfungsi sebagai landasan moral dalam menghadapi tantangan seperti korupsi, rendahnya kualitas pelayanan publik, dan kurangnya disiplin. Implementasi nilai kesadaran ini mencakup pendidikan, pelatihan, perubahan budaya organisasi, penerapan e-governance, serta pengawasan dari masyarakat. Nilai-nilai kebangsaan, seperti cinta tanah air, semangat persatuan, dan penghormatan terhadap keberagaman, membantu menciptakan pemerintahan yang lebih bersih, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan publik. Meskipun demikian, pelaksanaannya menghadapi tantangan seperti rendahnya disiplin pegawai, lemahnya budaya organisasi, keterbatasan sumber daya manusia, dan dampak globalisasi. Untuk mengatasi ini, diperlukan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Dengan membangun sinergi ini, reformasi birokrasi dapat berjalan efektif, menghasilkan birokrasi yang transparan dan akuntabel, serta mendukung pembangunan nasional yang adil dan merata.

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, E. S. (2023). P5PPRA Tumbuhkan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Melalui Tema Kearifan Budaya Lokal. Jurnal Lingkar Mutu Pendidikan, 20(2), 53--62.

Andini, F. A., Aulia, V., & Areefa, N. (2024). PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA. Jurnal Hukum Dan Kewarganegaraan, 5(4).

Habsy, B. A. (2017). Seni Memehami Penelitian Kuliatatif Dalam Bimbingan Dan Konseling: Studi Literatur. JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa, 1(2), 90. https://doi.org/10.31100/jurkam.v1i2.56

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun